Pernah membaca novel atau melihat film yang berjudul 5cm? di mana dikisahkan 5 orang sahabat yang dari kecil sampe dewasa selalu bersama menghabiskan waktu luang mereka. Dan suatu saat mereka memutuskan untuk tidak saling bertemu dan berkomunikasi selama tiga bulan. Dan pada bulan ketiga, salah satu dari mereka merencanakan sebuah pertemuan dan perjalanan sebuah perjalanan yang sangat mengesankan. Sebuah perjalananan alam menaklukan puncak tertinggi jawa, tanah para sang dewa, Mahameru.
Kenapa aku nyeritain sedikit cuplikan dari novel ataupun film 5cm? karena hal itu sedikit berkaitan dengan ceritaku kali ini. Ya... baru saja, beberapa minggu lalu aku merasakan sebuah perjalanan yang sama, perjalanan ke semeru. Sama halnya dengan jumlah orang di kelompok Genta cs, Aku jua beranggotakan 6 orang sama. Bedanya hanya gendernya, kalau dalam cerita 5cm ada 4 cowok 2 cewek, timu beranggotakan 3 cewek 3 cowok dan tidak ada yang gendutnya segendut Ian.
Aku excited banget akan petualangan ini, maklum aku sudah memimpikankernnya sejak lama. Sejak terinsipirasi oleh alm. Soe Hok Gie, seorang aktivis mahasiswa dari fakultas sastra UI. Aku ingin menaklukan puncak tertinggi di tanah jawa itu menjadi orang tertinggi se jawa selama beberapa menit, dan mengucapka salam pada sosok inspirasiku tersebut.
Perjalanan kami dimulai ada tanggal 5 juni 2013 pukul 19.20 WIB. Dari Stasiun Gubeng Surabaya kami berangkat menapaki mimpi-mimpi kami untuk mencapai semeru. Aku, Laras, Ari, Faya dan Nia menunggu kedatangan kereta Penataran jurusan Malang yang kedatangannya terlambat. Kita juga menunggu kedatangan Bang Yudha, dialah ketua rombongannya. Hujan yang mengguyur kota Surabaya ditambah macetnya Surabaya di petang hari membuat kedatangannya terlambat.
Kereta sudah tiba, Namun sosok kurus berkulit putih belum juga kelihatan. Kulihat HP-ku ada line dari Bang Yudha, Dia menyuruh kita untuk berangkat sendiri berlima naik kereta sedangkan dia menyusul naik Bus dari terminal Bungurasih. "Sampai ketemu di Malang" Katanya.
Akhirnya kita pun berangkat dari Stasiun hanya berlima, carier-carier yang berat ini pun kami angkat untuk segera naik ke kereta. Serasa mau kabur dari rumah dan menetap di tempat yang baru saja barang bawaan kita. Gerbong kereta penataran ini penuh dengan carier-carier. tak hanya kita yang mempunyai rencana untuk berkunjung ke Semeru pada hari esok. Banyak pendaki dan mahasiswa-mahasiswa lain yang juga bertujuan sama. Semeru bakalan rame dan membludak, jadi ada enak dan gak enaknya. Semeru pasti jadi kotor kalau rame orang, tapi enaknya ada banyak teman nanti di perjalanan.
Selama 3 jam, kereta penataran membawa kita ke stasiun kota baru, Malang. Selama perjalanan banyak cerita yang kami alami. Mulai dari bercandaan 5 anak manusia yang kocak abis ini, nyinyirin setiap hal yang pantas buat Ari nyiyirin, makan sate yang sebelumnya sempet bungkus dulu waktu aku jemput dia dikostannya, sampe ada ibu-ibu yang salah membeli tiket keberangkatan yang seharusnya berangkat pagi, tapi beliau naik kereta malam yang terakhir. dan tempat duduknya berada di tempat duduk aku dan Ari, sempet bingung juga. Tapi akhirnya ada petugas yang menyuruh ibu itu untuk membeli tiket yang baru di stasiun pemberhentian berikutnya, kalau enggak salah sih di Sidoarjo waktu itu.
Pukul sebelas malam, kereta kita sampai juga di stasiun kota malang. Capek? iya lumayan lah, 3 jam duduk rasanya pantat mau ilang aja. Sampai di Stasiun, tujuan kita selanjutnya adalah daerah yang bernama Tumpang, masih dalam wilayah Malang Raya, tepatnya di kabupaten Malang. Karena nggak tau naik apa, kita memutuskan untuk carter angkot. Sebenernya kalau kita sampainya tidak terralu malam, kita bisa naik angkot biasa ke terminal arjosari, kemudian dilanjutkan naik angkot puth menuju tumpang. Namun karena waktu sudah malam, carter angkot jadi pilhan. Sebelum ke tujuan berikutnya, kita mampir dulu ke terminal arjosari buat jemput Bang Yudha. Abis gitu lanjut deh kita ke Tumpang, lengkap sudah personil tim kita!
Sampai di Tumpang kira-kira pukul 12 malam, di sana kita sempet luntang-lantung gak ada kendaraan, tapi untungnya sehari sebelumnya Aku sempet telpon persewaan jeep buat kita naiki ke Ranu pani. Jeep kita datang sekitar jam 3 dini hari, kita berenam nunggu di depan swalayan kecil di depan pasar Tumpang. sembari kita nunggu kita istirahat, tiduran, dan beli logistik yang kurang. Istirahat adalah sebuah hal berharga dalam perjalanan ini, karena nantinya fisik kita akan terkuras selama perjalanan.
pukul 3 waktu setempat, anehnya kita dengerin suara adzan. saling pandang saling toleh, kita liat jam masing-masing. Beneran jam 3 kok tapi kok ada adzan ya, apa muadzinnya nglindur atau gimana kita gak tau pasti. Dan yang ditunggu pun datang, jeep kita sampai. Kita langsung aja muat barang ke atas jeep untung diangkut, dan enggak lama setelah itu kita pun berangkat. SEMERU KITA DATANG!
bersambung dulu ya....